Kritik dan Esai Puisi "Menangislah" karya M.Shoim Anwar
MENANGISLAH
menangislah
ketika lebat hujan meluruhkan langkah
air
matamu menggenang di atas lutut
detak
motor jantungmu tak kuasa
memikul nasib yang rumpang
buku
harian membasah
lunturlah
tinta pencatat mimpi nan panjang
eksotisme
kota, kawah, dan gunung-gunung
menjadi mimpi yang tak pasti
kau
tercenung mengutuki kerapuhan
di
rumah yang hampa
tak
berani memamah ketika disodorkan menu baru
musim
melindap tak pasti
Ia
kadang ramah
tapi
siap juga mencuri lembaranmu
Puisi "Menangislah" karya M.Shoim Anwar ini cukup sulit dimaknai, menurut saya,dengan melihat bait pertama dan bait terakhir, puisi ini menggambarkan tentang nasihat seseorang, pada bait pertama "menangislah ketika lebat hujan meluruhkan langkah" menggambarkan bahwasannya menangislah ketika masalah melunturkan impianmu, pada bait terakhir "Ia kadang ramah
tapi siap juga mencuri lembaranmu" masalah dapat bersahabat dengan impianmu, dengan masalah, dapat berdampak baik pada impianmu, tetapi masalah juga dapat berdampak buruk pada impianmu, maka berhati-hatilah dalam menyikapinya!.
puisi "menangislah karya M. shoim Anwar ini cukup bagus, pengarang sangat pandai dalam bermajas metafora, yaitu menggunakan kata kiasan dalam puisinya seperti "Ia kadang ramah
tapi siap juga mencuri lembaranmu". Tetapi dengan semakin banyaknya pengarang menggunakan kata kiasan dalam puisinya maka pembaca juga semakin sulit untuk menebak makna/ isi dalam puisinya.
Komentar
Posting Komentar