Kritik dan Esai cerpen Tahi lalat karya M. Shoim Anwar
Cerpen “Tahi Lalat” karya M. Shoim Anwar ini mengangkat
tema tentang pejabat / peraangkat desa yang tidak menepati janji-janjinya dan
memiliki banyak kekurangan.
Dilihat dari unsur
Instinsik
Alur
dalam cerpen ini merupakan alur maju, hal ini dapat dilihat dari paragraf awal hingga paragraf akhir yang
berurutan dari awal hingga akhir.
Penokohan
a. Aku,
tokoh aku dalam cerpen “Tahi Lalat” karakter aku dalam cerpen ini adalah seseorang yang ingin tahunya banyak
termasuk dengan berita tentang istri nya pak lurah.
b. Pak
Lurah, merupakan tokoh seorang pemimpin yang tidak baik, tidak memperdulikan
warganya (merayu warga untuk menjual tanah untuk perumahan) dan tidak menepati
janji ketika kampanye.
c. Tokoh
pendukung : istri dan laela
Sudut pandang: Pengarang menggunakan
sudut pandang orang pertama pelaku utama, hal ini bisa dilihat dari cara
pengarang menceritakan cerpen ini dalam kalimat “Awas,
ini rahasia. Jangan bilang siapa-siapa!" kata Bakrul memulai pembicaraan
sambil mendekatkan telunjuknya ke mulut. "Di sebelah mana?" aku mengorek.
Latar
tempat pada cerpen “Tahi Lalat” adalah di Desa
Amanat
yang terkandung dalam cerpen ini adalah jangan menjadi pemimpin yang hanya
mengandalkan janji-janji palsu dan jadilah pemimpin yang mengayomi warga dengan
baik .
Cerpen
“Tahi Lalat di Dada Istri Pak Lurah” ini cukup bagus mampu membuat pembaca ikut
terbawa suasana karena ceritanya mengangkat dari fenomena realita kehidupan
nyata seperti pada kutipan berikut
“Di
sebelah mana tahi lalatnya?” aku mencoba mengorek kejelasan.
“Di
sebelah kiri, agak ke samping,” jawab Bakrul.
“Katanya
sebesar biji randu.”
“Ooo…,”
aku manggut-manggut.
Bagi
yang kurang yakin, pertanyaan yang dilontarkan pun langsung diteriakkan saat
aku lewat di wilayah mereka.
“Di
dada istri Pak Lurah ada tahi lalatnya ya?” pertanyaan di teriakkan salah
seorang warga. Kali ini aku mencoba menahan diri, tanpa memberi jawaban atau
kode.
“Di
sebelah kiri ya?” teriakkan itu di lanjutkan.
“Sebesar
biji randu ya?”
Pada kutipan diatas dapat kita ketahui bahwa dalam
kehidupan bermasyarakat memang banyak orang yang sibuk mencari kesalahan orang
lain, begitu terdengar ada berita yang tidak sedap tentang seseorang maka
berita itu akan menyebar layaknya kapas yang bertaburan meski berita itu belum
tentu akan kebenarannya, seperti itulah realita kehidupan masa kini banyak
orang yang sibuk mencari cari kekurangan dari orang lain.
Kekurangan
dari cerpen ini yaitu ketidak jelasan judul dan isinya, karena tidak tahu apa
maksut pengarang tentang tahi lalat yang ada di dada istri pak lurah.
Komentar
Posting Komentar